Duhai engkau rindang teduhku, aku hidup bagai tulisan, yang dipahat di tiap batang, cabang-cabang daya ingatmu
Duhai tanah yang lututku cium, biar luka aku membentur, engkau saja telut hatiku
Tempat aku mengakar dalam, tidak roboh dihempas badai
Duhai gempa di atas kertasku, goncangkanlah jari-jariku, sampai abjad menari-nari, berhamburan menuju langit
Duhai nama di dalam doa, bersyukurlah kepada Tuhan, tentang kita dipertemukan
Walau entah di hari depan, namun cinta teriring nafas.
Duhai jantung di tiap kata, degupkanlah aku di dalam lubuk, agar hati tak hanya diam, meski sepi tak pandang bulu
Duhai surya alam mimpiku, pancarkanlah setiap hari, betapa kita adalah masih, itu cinta dan saling sayang
Salam terhangat dari tempatku menulis,
Aku
No comments:
Post a Comment