January 06, 2014

Duhai

Duhai engkau rindang teduhku, aku hidup bagai tulisan, yang dipahat di tiap batang, cabang-cabang daya ingatmu

Duhai tanah yang lututku cium, biar luka aku membentur, engkau saja telut hatiku
Tempat aku mengakar dalam, tidak roboh dihempas badai

Duhai gempa di atas kertasku, goncangkanlah jari-jariku, sampai abjad menari-nari, berhamburan menuju langit

Duhai nama di dalam doa, bersyukurlah kepada Tuhan, tentang kita dipertemukan
Walau entah di hari depan, namun cinta teriring nafas.

Duhai jantung di tiap kata, degupkanlah aku di dalam lubuk, agar hati tak hanya diam, meski sepi tak pandang bulu

Duhai surya alam mimpiku, pancarkanlah setiap hari, betapa kita adalah masih, itu cinta dan saling sayang




Salam terhangat dari tempatku menulis,

Aku

No comments:

Post a Comment