September 16, 2016

[PROGRAM PEMBINAAN MAHASISWA BARU FMIPA UB 2016]

[PROGRAM PEMBINAAN MAHASISWA BARU FMIPA UB 2016]

SEHARI TANPA PLASTIK


LATAR PERSOALAN

Pada zaman sekarang ini, orang menganggap plastik merupakan bahan

yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. Sehingga manusia

dianggap sangat tergantung kepada plastik. Memang plastik sangat praktis untuk

digunakan sebagai pembungkus, contohnya untuk membungkus makanan,

minuman, souvenir, dan lain sebagainya. Tetapi manusia lupa akan dampak yang

ditimbulkan dengan penggunaan plastik yang berlebihan. Plastik merupakan

bahan yang sangat sulit untuk diurai, butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun

untuk menguraikan plastik. Selain itu plastik juga dapat mencemari lingkungan

karena sangat sulit untuk diurai.

POKOK PEMBAHASAN

Mengurangi penggunaan plastik , khususnya di wilayah Universitas

Brawijaya. Diharapkan dengan mengurangi penggunaan plastik, kawasan

Universitas Brawijaya bisa menjadi lebih bersih, rindang, rapi, dan asri.

PEMBAHASAN

Jenis – jenis plastik :

Kode 1: PETE or PET (Polyethylene terephthalate)

PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik

yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan

hampir semua botol minuman lainnya.

Botol jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI.

Kenapa? Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air

hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut

akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker)

dalam jangka panjang.

Jadi buat yang memakai botol bekas air mineral untuk didinginkan di kulkas,

sebaiknya ganti botol2 tersebut jadi botol yang terbuat dari kaca.

Kode 2: HDPE (High density polyethylene)

HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras,

buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Kode 2 ini biasa dipakai untuk botol

susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum dan lain-lain.

HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena

kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE

dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Walaupun begitu, kode 2 ini juga

direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Kenapa? karena pelepasan

senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.

Kode 3: V or PVC (Polyvinyl chloride)

V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang.

Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.

Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat

bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. Reaksi yang terjadi

antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi

berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan

Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3

dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang

misalnya).

Kode 4: LDPE (Low density polyethylene)

LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik

kemasan, dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode 4 dapat di

daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi

kuat. Barang dengan kode 4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap

baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan

yang dikemas dengan bahan ini.

Kode 5: PP (Polypropylene)

PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk

yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan

makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristiknya

adalah transparan, tidak jernih atau berawan, dan cukup mengkilap. Polipropilen

lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik

terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi.

Jenis PP (polypropylene) ini adalah PILIHAN BAHAN PLASTIK TERBAIK,

terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan

makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan

kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan

berbagai makanan dan minuman.

Kode 6: PS (Polystyrene)

PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat

minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke

dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya

untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat

pada masalah reproduksi, dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga

bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.

Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang

pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.

Kode 7: OTHER

Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu SAN (styrene acrylonitrile), ABS

(acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate) dan Nylon.

KESIMPULAN

Setelah melihat pembahasan di atas, pembaca bisa menegetahui bahan

plastik, kegunaan plastik, hingga dampak yang ditimbulkan oleh plastik.

Mahasiswa Universitas Brawijaya disarankan untuk membawa tempat makan dan

minum sendiri dari rumah masing – masing agar mengurangi penggunaan plastik,

karena plastik memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi masa depan bumi

kita. Plastik yang digunakan adalah plastik yang dibuat dari bahan yang aman dan

dapat digunakan berkali – kali. Maka dari itu, mari kita jaga bumi kita dengan

cara melakukan gerakan sehari tanpa plastik. Dengan adanya gerakan sehari tanpa

plastik di Universitas Brawijaya Malang, diharapkan Universitas Brawijaya bisa

menjadi green campus , yaitu kampus yang asri, bersih, rapi, dan sejuk.

Daftar Pustaka :

https://raggne.wordpress.com/2015/05/11/arti-kode- kemasan-plastik- pete-hdpe-

pvc-ldpe- pp-ps/