[PROGRAM PEMBINAAN MAHASISWA BARU FMIPA UB 2016]
SEHARI TANPA PLASTIK
Pada zaman sekarang ini, orang menganggap plastik merupakan bahan
yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. Sehingga manusia
dianggap sangat tergantung kepada plastik. Memang plastik sangat praktis untuk
digunakan sebagai pembungkus, contohnya untuk membungkus makanan,
minuman, souvenir, dan lain sebagainya. Tetapi manusia lupa akan dampak yang
ditimbulkan dengan penggunaan plastik yang berlebihan. Plastik merupakan
bahan yang sangat sulit untuk diurai, butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun
untuk menguraikan plastik. Selain itu plastik juga dapat mencemari lingkungan
karena sangat sulit untuk diurai.
POKOK PEMBAHASAN
Mengurangi penggunaan plastik , khususnya di wilayah Universitas
Brawijaya. Diharapkan dengan mengurangi penggunaan plastik, kawasan
Universitas Brawijaya bisa menjadi lebih bersih, rindang, rapi, dan asri.
PEMBAHASAN
Jenis – jenis plastik :
Kode 1: PETE or PET (Polyethylene terephthalate)
PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik
yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan
hampir semua botol minuman lainnya.
Botol jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI.
Kenapa? Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air
hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut
akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker)
dalam jangka panjang.
Jadi buat yang memakai botol bekas air mineral untuk didinginkan di kulkas,
sebaiknya ganti botol2 tersebut jadi botol yang terbuat dari kaca.
Kode 2: HDPE (High density polyethylene)
HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras,
buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Kode 2 ini biasa dipakai untuk botol
susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum dan lain-lain.
HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena
kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE
dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Walaupun begitu, kode 2 ini juga
direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Kenapa? karena pelepasan
senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
Kode 3: V or PVC (Polyvinyl chloride)
V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang.
Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.
Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat
bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. Reaksi yang terjadi
antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi
berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan
Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3
dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang
misalnya).
Kode 4: LDPE (Low density polyethylene)
LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik
kemasan, dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode 4 dapat di
daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi
kuat. Barang dengan kode 4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap
baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan
yang dikemas dengan bahan ini.
Kode 5: PP (Polypropylene)
PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk
yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan
makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristiknya
adalah transparan, tidak jernih atau berawan, dan cukup mengkilap. Polipropilen
lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik
terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah PILIHAN BAHAN PLASTIK TERBAIK,
terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan
makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan
kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan
berbagai makanan dan minuman.
Kode 6: PS (Polystyrene)
PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat
minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke
dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya
untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat
pada masalah reproduksi, dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga
bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang
pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
Kode 7: OTHER
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu SAN (styrene acrylonitrile), ABS
(acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate) dan Nylon.
KESIMPULAN
Setelah melihat pembahasan di atas, pembaca bisa menegetahui bahan
plastik, kegunaan plastik, hingga dampak yang ditimbulkan oleh plastik.
Mahasiswa Universitas Brawijaya disarankan untuk membawa tempat makan dan
minum sendiri dari rumah masing – masing agar mengurangi penggunaan plastik,
karena plastik memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi masa depan bumi
kita. Plastik yang digunakan adalah plastik yang dibuat dari bahan yang aman dan
dapat digunakan berkali – kali. Maka dari itu, mari kita jaga bumi kita dengan
cara melakukan gerakan sehari tanpa plastik. Dengan adanya gerakan sehari tanpa
plastik di Universitas Brawijaya Malang, diharapkan Universitas Brawijaya bisa
menjadi green campus , yaitu kampus yang asri, bersih, rapi, dan sejuk.
Daftar Pustaka :
https://raggne.wordpress.com/2015/05/11/arti-kode- kemasan-plastik- pete-hdpe-
pvc-ldpe- pp-ps/