July 13, 2013

Cinta Sejati

Selama ini, kita percaya bahwa cinta adalah hal terkuat di dunia. Apapun bisa dikalahkannya.
     Omong kosong.
     Cinta adalah penipuan terbesar yang diciptakan oleh umat manusia.
     Mungkin, kita sudah terlalu sering dibuai oleh dongeng indah tentang sepasang anak manusia yang berbeda satu sama lain, tetapi dapat bersatu mengatasi semua rintangan di akhir cerita. Apa sih yang sekarang tidak bisa disatukan oleh cinta? Kaya-miskin. Tua-muda. Normal-cacat. Manusia-binatang. Manusia-alien. Semua bisa bersatu karena cinta.
      Bahkan, imajinasi manusia pun semakin kreatif. Sekarang rintangan bagi dua sejoli agar dapat bersatu dalam cinta bukan hanya ibu tiri yang jahat, tapi kehidupan itu sndiri pun dianggap sebagai salah satu penghambat. Jadi, jika ingin cinta yang abadi, musnahkan saja kehidupan itu. Bunuh diri saja dan cinta akan hidup abadi meskipun tidak berada dalam raga manusia. Manusia boleh mati, tetapi cinta hidup selamanya. Itu kan, yang disampaikan lewat omong kosong klasik seperti Romeo dan Juliet ?
      Ha-ha. Andai saja semudah itu.
      Sampai kapanpun, eksistensi 'cinta sejati' akan selalu emngundang pertanyaan. Dalam mencari tahu asa-usulnya, kita takkan memperoleh suatu kesimpulan yang memuaskan. Sama aja seperti mencari pantat ular.
      Kemungkinan pertama: seseorang akan menjawab, "Well, 'cinta sejati' memang ada." Namun,--dalam penjelasannya pun tetap ada 'namun'-nya--, ''cinta' itu berada di satu tempat yang sangat jauh di alam yang sama sekali tidak bisa ditangkap oleh pikiran. Ia hanya bisa dipahami oleh bagian ter-'suci' dari jiwa dan raga manusia, yaitu hati. Jadi hanay orang-orang yang punya hati-lah yang bisa merasakan 'cinta'
      Oke, wow, bravo! Penjelasan yang bagus. Jadi, sekarang pelaku utama adalah hati, heh?
      Kemungkinan kedua: 'cinta sejati itutidak ada'. Tetapi, justru di sinilah susahhnya. Otak manusia selalu memikirkan sesuatu yang tidak nyata sehingga menciptakan bayangan sendiri, seolah-olah bayangan itulah yang nyata, kan? Tetapi, karena saking seringnya orang-orang membicarakannya, lama kelamaan hantu pun seolah "benar-benar" nyata dan banyak yang mengaku telah melihatnya meskipun yang mereka lihat adalah dahan pohon yang melambai dalam gelap. Dalam hal ini, seperti itulah nasib teman kita, si 'cinta sejati'. Ia tak lebih dari sekedar bayangan yang dianggap nyata oleh jutaan orang sehingga akhirnya menjadi dongeng di dalam buku atau televisi. Dari Cinderella hingga Romeo dan Juliet, kisah picisan seperti itu selalu diceritakan turun temurun sehingga akhirnya, dari waktu ke waktu, manusia beranggapan 'cinta sejati' itu memang ada.
      Sekarang, saatnya untuk memilih mana yang mau kita percaya. Jika sesorang bertanya kepadaku, aku memilih kemungkinan kedua.
      Ya, aku meyakini bahwa 'cinta' adalah sesuatu yang semua. Hanya saja, kita terhanyut dan terpesona dalam tipuan bayangannya.
      Percayalah, jika dihadapkan dengan kenyataan, kekuatan yang semua orangselalu bangga-banggakan dari 'cinta sejati' itu tak akan kunjung muncul.






Helga Rif

July 12, 2013

Ada-ada saja

Apa yang dikatakan mereka tak pernah persis dengan hatiku. Jika ada yang mengatakan kau begitu jahat, betapa jahat mulutnya. Jika ada yang mengatakan kau begitu baik, kau lebih dari itu. Maka siapa yang hendak memisahkan kita? Itulah mereka yang senang membuang waktunya.




Ada ada saja,

Rhea Elian