June 08, 2012

Demi apa? DEMIkian aku mencintaimu.

Dear you,
Satu-satunya kesalahanku, adalah mencintaimu. Kesalahan berlapis yang kusyukuri, karena tak pernah ada sesal mengikuti. Karena bisa mencintaimu adalah keajaiban yang mengakar lekang pada barisan hari. Hari itu--dimana kita saling tersenyum, tunduk teguh pada kekuatan hati, detik inn, dan selamanya, nanti. Absurd tapi absolut. Begitu mengagumkan kemiripan antara cinta dan kegilaan. Dua-duanya serba tak terduga, rinduku padamu telah membumihanguskan kewarasan. Itulah nyatanya, seperti lilin yang membakar dirinya hingga luluh lantak pada ketiadaan. Menjadi awal seperti sediakala, senyawa dalam dirinya tanpa api yang berpijar sebagai titik pengakhirannya.


Untuk apa aku jauh-jauh lagi mencari. Jika dalam dirimu saja aku sudah menemukan alasan hidup; bahagia bersamamu.





Rhea Elian

1 comment: